Cerita Dewasa terbaru Bercinta Dengan Pemuda di Kamar Kost (1) | Cerita Sex 2018
Suatu hari di akhir minggu, aku merasa capek banget apalagi sehabis ujian semesteran, mana pusing lagi dan yang bikin aku tambah bete, dah seminggu ini aku nggak bisa ngrasain penis-penis lelaki gara-gara sibuk belajar buat ujian. Huh… Akhirnya, kusuruh Teguh datang ke rumah sore ini. Kuminta dia memijatku biar agak lebih enakan. Dan aku punya rencana iseng buat anak ibu kost yang masih ingusan namanya Teguh, siapa tahu aku bisa ngrasain penisnya karena aku penasaran dengan daun muda ini. Eh, ditungguin dari pagi malah baru datang siang jadi tambah bete banget dah. Waktu itu aku sudah memilih memakai daster terusan yang agak longgar supaya pijitannya lebih terasa tapi aku tetap memakai jilbab dong, kan muslimah tulen, he..he..
Kuminta Teguh memijat punggungku. Santai saja kubiarkan ia mengurut dan memijati punggungku yang sedikit agak terbuka, karena jenis daster yang kukenakan memang seperti itu. Mbak, panas yah! Saya sampai keringetan!Dengan lugunya Teguh mengeluh kepadaku. Santai saja kutanggapi kata- katanya, … buka aja kaosnya! Setengah geli dan juga kesal aku melihat dia langsung membuka kaosnya dengan tanpa ragu sedikitpun. Lalu kembali dia memijati punggungku. Tidak berapa lama kemudian terdengar Teguh berbicara lagi, … Mbak … Mbak Mae, maaf ya Mbak kalau ada yang mengganggu.Polos betul anak muda ini. Begitu sopan dan lugu. Memang aku sendiri merasakan ada sesuatu? sesuatu yang mengganjal di atas pantatku. Kenapa sih memangnya?Tanyaku dengan maksud mau mengganggunya. Jawabannya yang polos membuatku geli, tapi juga terangsang.
Apalagi ngeliat punggung Mbak Mae kenceng begini, Mbak putih. Agak menahan tawa kuanjurkan padanya, … Yah kalau pusing dilepas aja pakai tangan di kamar mandi sana.a Usulanku ini ternyata ditanggapi dengan serius oleh Teguh. Iya yah Mbak, bener juga, kalau gitu ditinggal sebentar ya Mbak. Teguh berdiri lalu melangkah kearah kamar mandi. Seakan-akan tanpa beban apapun ditinggalnya aku sendiri begitu saja. Masih terlihat olehku tubuhnya
yang ramping, kekar dan berotot itu. Tanpa sadar kutelan ludah. Rasanya ada sesuatu yang mengganjal di kerongkonganku.
yang ramping, kekar dan berotot itu. Tanpa sadar kutelan ludah. Rasanya ada sesuatu yang mengganjal di kerongkonganku.
Karena bosan dan juga ingin tahu, kalaupun belum karena dorongan gairah, kususul Teguh ke kamar mandi. Ternyata pintunya tidak terkunci. Pelan-pelan kubuka pintunya dan akupun masuk dengan rasa penasaran. Teguh tidak menyadari kehadiranku di dekatnya. Terlihat dia sedang berdiri menyandar pada bak mandi. Tubuhnya dalam keadaan telanjang, karena tadi baju kaosnya sudah kusuruh lepas waktu sedang memijatiku secara keseluruhan dia terlihat gagah. Celana pendeknya masih menggantung di pahanya, karena rupanya hanya dilorot sebagian. Terlihat matanya terpejam menikmati apa yang sedang dilakukannya. Dari gerakan pada lengannya kutahu dia sedang mengocok kontolnya. Segera kutujukan mataku ke arah selangkangannya. Apa yang kulihat saat itu membuatku kagum, bahkan
membuat nafasku sesak tersengal-sengal. Tangan Teguh sedang menggenggam kontolnya,
yang kelihatan besar dan panjang sekali, ada 20 cm-
an mungkin dengan diameter sekitar 5 cm-an. Ujung
kepala kemaluananya bulat, keras dan
mengkilat. Seperti orangnya warnanya juga cokelat
tua agak kehitam-hitaman. Teguh masih terus mengocok-ngocok barang kepunyaananya yang
mengagumkan itu. Karena matanya terpejam dia tidak menyadari bahwa aku telah semakin dekat dengannya. Aku juga terbawa untuk memejamkan mataku. Terbayangkan olehku hal yang tidak-tidak yang juga membuatku terangsang.
membuat nafasku sesak tersengal-sengal. Tangan Teguh sedang menggenggam kontolnya,
yang kelihatan besar dan panjang sekali, ada 20 cm-
an mungkin dengan diameter sekitar 5 cm-an. Ujung
kepala kemaluananya bulat, keras dan
mengkilat. Seperti orangnya warnanya juga cokelat
tua agak kehitam-hitaman. Teguh masih terus mengocok-ngocok barang kepunyaananya yang
mengagumkan itu. Karena matanya terpejam dia tidak menyadari bahwa aku telah semakin dekat dengannya. Aku juga terbawa untuk memejamkan mataku. Terbayangkan olehku hal yang tidak-tidak yang juga membuatku terangsang.
Kurasa sesuatu yang menggelegak dalam diriku. Sekali lagi aku sampai menelan ludah. Lalu kuberanikan diriku untuk menyapanya, … Teguh! Besar amat sih kontolmu?Teguh terlihat sangat terkejut. Tersipu-sipu ia berkata, … Aduh Mbak, kok ada di sini … Aduh maaf Mbak!Segera kutenangkan dia, … Nggak apa-apa, nggak apa-apa kok. Lalu sambil mengulurkan tanganku ke arah batang penis Teguh aku berkata, … Coba lihat dong! Ukurannya kok sampai sebesar ini sih?Malu-malu dia berusaha menghindar, tapi terpegang juga olehku penisnya. Lucunya setelah terpegang dia tidak terus berontak, malah dibiarkannya aku mengusap-usap penisnya itu. Setelah aku usap-usap Teguh terlihat sudah mulai mampu menguasai diri lagi. Malah rupanya keberaniannya timbul kembali. Dengan gaya lugunya dia bertanya, … Emangnya besar ya Mbak punya Teguh?Aku mengangguk mengiyakan. Mau saya bantuin nggak? Terlongo Teguh memandangku dan bertanya, … Emangnya Mbak mau?aEt Sambil tersenyum genit aku berkata kepadanya, … Kalau untuk kamu mau dong, … tapi jangan di sini ya, di kamar aja yuk!
Kutarik tangan Teguh dan menuntunnya kembali ke kamar tidur. Kuarahkan supaya ia duduk membujur di atas ranjang, lalu aku menelungkup di hadapannya. Kedua tanganku mulai mengusap-usap batang penis Teguh. Ukurannya memang luar biasa. Tadi dalam keadaan Teguh berdiri, kalau penisnya ditegakkan sepertinya panjangnya melebihi ke pusarnya. Sekarang dalam keadaan dia duduk panjangnya jelas meliwati pusarnya itu. Aduh
Mbak, geli banget Teguh. Kedua lengannya mengencang menyangga tubuhnya, sampai terlihat otot-ototnya menonjol gagah. Besar amat ya kepunyaan kamu ini, katanya orang Arab yang itunya gede-gede begini, … demikian aku membuatnya bertambah semangat. Ternyata Teguh mengiyakan sinyalemen ini dengan menerangkan, … Setelah terdiam sejenak pertanyaan berikutnya membuat gairahku semakin tergugah. Tapi aku tidak mau terburu-buru, aku masih ingin mempermainkannya dulu.
Mbak, geli banget Teguh. Kedua lengannya mengencang menyangga tubuhnya, sampai terlihat otot-ototnya menonjol gagah. Besar amat ya kepunyaan kamu ini, katanya orang Arab yang itunya gede-gede begini, … demikian aku membuatnya bertambah semangat. Ternyata Teguh mengiyakan sinyalemen ini dengan menerangkan, … Setelah terdiam sejenak pertanyaan berikutnya membuat gairahku semakin tergugah. Tapi aku tidak mau terburu-buru, aku masih ingin mempermainkannya dulu.
Pada saat bibirku mendarat di atas kepala penisnya dan mengecupnya Teguh mendesah, … Aduh geli Mbak, enak. Apalagi waktu mulai kujilat-jilat dengan lidahku, ia betul-betul merasakan nikmatnya. Tubuhnya mengejang keras, … Aduh Mbak geli sekali. Begitu kumasukkan Ujung penisnya yang
seperti bajaa itu ke mulutku, lalu mulai aku
kulum, Teguh mengerang panjang. Aaaaarrhhhhhh… … mmmmpphhh… … Karena keenakan dia sampai menekan kepalaku ke bawah. Dipenuhi oleh aE~ukuran penisaE? lelaki yang sebesar itu aku sampai sulit bernafas. Untung aku sudah cukup berpengalaman dalam hal seks oral, sehingga dengan mudah aku bisa menyesuaikan gerakan bibir, lidah dan mulutku.
seperti bajaa itu ke mulutku, lalu mulai aku
kulum, Teguh mengerang panjang. Aaaaarrhhhhhh… … mmmmpphhh… … Karena keenakan dia sampai menekan kepalaku ke bawah. Dipenuhi oleh aE~ukuran penisaE? lelaki yang sebesar itu aku sampai sulit bernafas. Untung aku sudah cukup berpengalaman dalam hal seks oral, sehingga dengan mudah aku bisa menyesuaikan gerakan bibir, lidah dan mulutku.
Ketika ujung batang penisnya menyentuh langit-langit mulutku, aku merasakan lonjakan gairah yang membawa nikmat. Langsung kuperhebat emutanku, sampai aku sendiri semakin terangsang.
Karena sudah terangsang dari tadi, terutama setelah mulai mengemut penis Teguh, beberapa usapan saja sudah cukup untuk membawaku ke puncak rasa jasmaniku. Aku mengaduh, merintih dan mengerang sambil terus menjilati penisnya. Laki-laki itu sampai
melihati aku dengan pandangan agak heran. Tapi tidak kuperdulikan lagi dirinya. Terus aku emuti daging keras Teguh di mulutku, sampai gelora rasaku mereda. Setelah itu yang aku sadar adalah betapa pegalnya rahang mulutku, karena dari tadi mengemuti kepunyaan Teguh dengan tanpa henti. Sedikit-sedikit mulai ada rasa jengkel juga karena daya tahan penis lelaki itu kuat sekali. Hampir aku sentak dia ketika sekali lagi kudengar suaranya berbicara kepadaku. Saya hampir keluar Mbak. Rasa gairah semakin merangsang diriku, semakin keras juga aku mengemut dan mengisap penis Teguh. Hingga akhirnya seluruh tubuh Teguh
mengejang keras, begitu juga batang penisnya di
mulutku. Aaaaakkhhhh … aaaaakkkkkh … Mbaaak … … Mmbb… aaakk Mae … aaahhhh … Aduh Mbbbaaa…… aaakkkkk … aaaakkkhhhhh … … .,aEt Teguh
mengerang keras dan panjang. Rupanya dia sedang mengalami puncak kenikmatannya di mulutku. Semburan demi semburan air mani Teguh memasuki rongga mulutku.
melihati aku dengan pandangan agak heran. Tapi tidak kuperdulikan lagi dirinya. Terus aku emuti daging keras Teguh di mulutku, sampai gelora rasaku mereda. Setelah itu yang aku sadar adalah betapa pegalnya rahang mulutku, karena dari tadi mengemuti kepunyaan Teguh dengan tanpa henti. Sedikit-sedikit mulai ada rasa jengkel juga karena daya tahan penis lelaki itu kuat sekali. Hampir aku sentak dia ketika sekali lagi kudengar suaranya berbicara kepadaku. Saya hampir keluar Mbak. Rasa gairah semakin merangsang diriku, semakin keras juga aku mengemut dan mengisap penis Teguh. Hingga akhirnya seluruh tubuh Teguh
mengejang keras, begitu juga batang penisnya di
mulutku. Aaaaakkhhhh … aaaaakkkkkh … Mbaaak … … Mmbb… aaakk Mae … aaahhhh … Aduh Mbbbaaa…… aaakkkkk … aaaakkkhhhhh … … .,aEt Teguh
mengerang keras dan panjang. Rupanya dia sedang mengalami puncak kenikmatannya di mulutku. Semburan demi semburan air mani Teguh memasuki rongga mulutku.
Banyak sekali, kental, dan asin rasanya. Supaya tidak terselak kutelan habis-habisan. Tapi setelah aku tidak tahan lagi kubiarkan sebagian tertumpah dari mulutku dan terjatuh ke perut Teguh. Beberapa saat kemudian keadaan mulai mereda. Kudengar suara
nafas Teguh lembut. penisnya yang masih berada dalam genggamanku ternyata masih keras juga. biarpun udah lepas muatannya masih tetap keras. Akhirnya setelah istirahat sejenak, dia meminta ijin untuk pulang dan aku lebih memilih untuk bersantai tiduran di sofa depan televisi tapi mulutku terasa ngilu ngemotin penisnya yang begitu besar tadi.
nafas Teguh lembut. penisnya yang masih berada dalam genggamanku ternyata masih keras juga. biarpun udah lepas muatannya masih tetap keras. Akhirnya setelah istirahat sejenak, dia meminta ijin untuk pulang dan aku lebih memilih untuk bersantai tiduran di sofa depan televisi tapi mulutku terasa ngilu ngemotin penisnya yang begitu besar tadi.
Demikianlah Artikel Cerita Dewasa terbaru Bercinta Dengan Pemuda di Kamar Kost (1)
Sekian Kisah seks Cerita Dewasa terbaru Bercinta Dengan Pemuda di Kamar Kost (1), mudah-mudahan bisa menghilangkan stres untuk sobat semua. baiklah, sekian postingan Cerita Sex kali ini.
Terimakasih sobat sudah membaca kisah Cerita Dewasa terbaru Bercinta Dengan Pemuda di Kamar Kost (1) dan artikel ini url permalinknya adalah https://grahakitasex.blogspot.com/2016/02/cerita-dewasa-terbaru-bercinta-dengan_68.html Semoga artikel ini bisa menghibur. Cerita Seks ABG, Cerita Seks Abnormal, Cerita Seks Artis, Cerita Seks Bersambung, Cerita Seks Daun Muda, Cerita Seks Janda, Cerita seks Jilbab, Cerita Seks Karyawan, Cerita Seks Pelajar, Cerita Seks Pembantu, Cerita Seks Perawan, Cerita Seks Perkosaan, Cerita Seks Sedarah, Cerita Seks Selingkuh, Cerita Seks Sesama Jenis, Cerita Seks Tante Girang, Cerita Seks Spg, Cerita Seks Sekretaris, Cerita Seks Threesome, Cerita Seks Gigolo, Cerita Seks Guru, Cerita Seks Lesbi, Cerita Seks Mahasiswi, Cerita Seks Paruh Baya, Cerita Seks Pribadi, Cerita Seks PSK, Cerita Seks Sahabat, Cerita Seks Tukar Pasangan