Cerita Seks Nikmatnya Ngewe Memek Cut Tari Sange Berat

Cerita Seks Nikmatnya Ngewe Memek Cut Tari Sange Berat - Hallo sahabat Graha Kita Sex, Pada sharing Cerita Sex Bergambar kali ini yang berjudul Cerita Seks Nikmatnya Ngewe Memek Cut Tari Sange Berat, saya telah menyediakan kisah sex dewasa yang di jamin seru. Semoga setelah membaca cerita mesum ini bisa membuat nafsu birahi sobat meningkat. okelah, Selamat menikmati.

Cerita Seks Nikmatnya Ngewe Memek Cut Tari Sange Berat | Cerita Sex 2018

Cerita Seks Nikmatnya Ngewe Memek Cut Tari Sange Berat
Cerita Seks Nikmatnya Ngewe Memek Cut Tari Sange Berat


Cerita Sex Nikmatnya Ngewe Memek Cut Tari Sange Berat- Pada tahun 1994 Aku  tercatat sebagai siswa baru pada SMUN 2 pada waktu itu sebagai siswa baru, yah.. acara sekolahan biasa saja masuk pagi pulang sekitar jam 14:00 sampai pada akhirnya Aku  dikenalkan oleh teman seorang gadis yang ternyata gadis itu sekolah juga di dekat sekolah Aku  yaitu di SMPN 3. Ketika kami saling menjabat tangan, gadis itu masih agak malu-malu, Aku  lihat juga gadis itu tingginya hanya sekitar 158 cm dan mempunyai dada yang memang kelihatan lebih besar dari anak seumurnya sekitar 34B (kalau tidak salah umurnya 14 tahun), mempunyai wajah yang manis banget dan kulit walaupun tidak terlalu putih tapi sangat mulus, (sekedar info tinggi Aku  165 cm dan umur waktu itu 16 tahun), Aku  berkata siapa namamu?, dia menjawab namanya Cut Tari , setelah berkenalan akhirnya kami saling memberikan nomor telepon masing-masing, besoknya setelah saling telepon dan berkenalan akhirnya kami berdua janjian keluar besok harinya jalan pertama sekaligus cinta pertama Aku  membuat Aku  deg-degan tetapi namanya lelaki yah…, jalan terus dong.

Cerita Dewasa - Akhirnya malam harinya sekitar jam 19.00 Aku  telah berdiri didepan rumahnya sambil mengetuk pagarnya tidak lama setelah itu Cut Tari muncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali dia mengenakan kaos ketat dan rok yang kira-kira panjangnya hampir mencapai lutut berwarna hitam.
Aku  tanya, “Mana ortu kamu…”, dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papanya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain.
“Oohh jawab Aku ,” Aku  tanya lagi “Terus Papa kamu mana?” dia jawab kalau Papa lagi keluar ada rapat lain di hotel (papanya seorang pejabat kira-kira setingkat dengan wagub) jadi saat itu juga kami langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang, penis Aku  selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan-akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu RGR).

Setelah keliling kota dan singgah makan di tempat makan kami langsung pulang ke rumahnya setelah tiba Aku  lihat rumahnya masih sepi mobil papanya belum datang.
Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk!., Papa Aku  kayaknya belum datang”. Akhirnya setelah menaruh motor Aku  langsung mengikutinya dari belakang Aku  langsung melihat pantatnya yang lenggak-lenggok berjalan di depanku, Aku  lihat jam ternyata sudah pukul 21.30, setiba di dalam rumahnya Aku  lihat tidak ada orang Aku  bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.
“oohh…”, jawab Aku .
Aku  tanya lagi, “jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang?”, dia jawab iya.
“Terus Papa kamu yang bukain siapa…”
“Aku …” jawabnya.
“Kira-kira Papa kamu pulang jam berapa sih…”, tanya Aku . Dia bilang paling cepat juga jam 24.00. (Langsung saja pikiranku ngeres banget)
Aku  tanya lagi “Kamu memang mau jadi pacar Aku …”.
Dia bilang “Iya…”.
Lalu Aku  bilang, “kalau gitu sini dong dekat-dekat Aku …”, belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung Aku  tarik ke dalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang payudaranya yang benar-benar besar itu sambil Aku  remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh “Ohh.., oohh sakit”. katanya.

Aku  langsung mengulum telinganya sambil berbisik, “Tahan sedikit yah…”, dia cuma mengangguk. Payudaranya Aku  remas dengan kedua tanganku sambil bibir Aku  jilati lehernya, kemudian pindah ke bibirnya langsung Aku  lumat-lumat bibirnya yang agak seksi itu, kamipun berpagutan saling membenamkan lidah kami masing-masing. Penis Aku  langsung Aku  rasakan menegang dengan kerasnya. Aku  mengambil tangan kirinya dan menuntun memegang penisku dibalik celana Aku , dia cuma menurut saja, lalu Aku  suruh untuk meremasnya. Begitu dia remas, Aku  langsung mengeluh panjang, “Uuhh…, nikmat Aku ng”, kata Aku .
“Teruss…”, dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yang dia kenakan dan membenamkan muka Aku  di antara payudaranya, tapi masih terhalang BH-nya Aku  jilati payudaranya sambil Aku  gigit-gigit kecil di sekitar payudaranya, “aahh…, aahh”. Diapun mendesis panjang tanpa melepas BH-nya Aku  langsung mengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas payudaranya, sungguh pemandangan yang amat menakjubkan, dia mempunyai payudara yang besar dan puting yang berwarna kemerahan dan menjulang keluar kira-kira 1/2 cm dan keras, (selama Aku  main cewek baruku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya). Aku  jilat kedua payudaranya sambil Aku  gigit dengan keras putingnya. Dia pun mengeluh sambil sedikit marah. “Aahh…, sakkiitt…”, tapi Aku  tidak ambil pusing tetap Aku  gigit dengan keras. Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadaku.

Sekarang payudara dia berada tepat di depan wajah Aku . Sambil Aku  memandangi wajahnya yang sedikit marah, kedua tanganku langsung meremas kedua payudaranya dengan lembut. Diapun kembali mendesis, “Ahh…, aahh…”, kemudian Aku  tarik payudaranya dekat ke wajah Aku  sambil Aku  gigit pelan-pelan. Diapun memeluk kepala Aku  tapi tangannya Aku  tepiskan. Sekelebat mata Aku  menangkap bahwa pintu ruang tamunya belum tertutup Aku  pun menyuruh dia untuk penutup pintunya, dia pun mengangguk sambil berjalan kecil dia pergi menutup pintu dengan mengendap-endap karena bajunya tetap terangkat sambil memperlihatkan kedua bukit kembarnya yang bikin hati siapa saja akan lemas melihat payudara yang seperti itu.

Setelah mengunci pintu dia pun kembali berjalan menuju Aku . Aku  pun langsung menyambutnya dengan memegang kembali kedua payudaranya dengan kedua tangan Aku  tapi tetap dalam keadaan berdiri Aku  jilati kembali payudaranya. Setelah puas mulut Aku  pun turun ke perutnya dan tangan Aku  pelan-pelan Aku  turunkan menuju liang senggamanya sambil terus menjilati perutnya sesekali mengisap puting payudaranya. Tangan Aku pun menggosok-gosok selangkangannya langsung Aku  angkat pelan-pelan rok yang dia kenakan terlihatlah pahanya yang mulus sekali dan CD-nya yang berwarna putih Aku  remas-remas liang kewanitaannya dengan terburu buru, dia pun makin keras mendesis, “aahh…, aakkhh… ohh…, nikmat sekali…”, dengan pelan-pelan Aku  turunkan cdnya sambil Aku  tunggu reaksinya tetapi ternyata dia cuma diam saja, (tiba-tiba di kepala muncul tanda setan).
Terlihatnya liang kewanitaannya yang ditumbuhi bulu-bulu tapi sangat sedikit. Aku pun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak, “Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..”.

Setelah puas Aku pun menyuruhnya duduk di lantai sambil Aku  membuka kancing celanaku dan Aku  turunkan sampai lutut terlihatlah CD-ku, Aku  tuntun tangannya untuk mengelus penis Aku  yang sudah sangat tegang sehingga sepertinya mau loncat dari CD-ku. Diapun mengelusnya terus mulai memegang penis Aku . Aku  turunkan CD-ku maka penis Aku  langsung berkelebat keluar hampir mengenai mukanya. Diapun kaget sambil melotot melihat penis Aku  yang mempunyai ukuran lumayan besar (diameter 3 cm dan panjang kira-kira 15 cm) Aku  menyuruhnya untuk melepas kaos yang dia kenakan dan roknya juga seperti dipangut dia menurut saja apa yang Aku  suruh lakukan. Dengan terburu-buru Aku  pun melepas semua baju Aku  dan celana Aku  kemudian karena dia duduk dilantai sedangkan Aku  dikursi, Aku  tuntun penis Aku  ke wajahnya dia pun cuma melihatnya saja. Aku  suruh untuk membuka mulutnya tapi kayaknya dia ragu-ragu.

Setengah memaksa, Aku  tarik kepalanya akhirnya penisku masuk juga kedalam mulutnya dengan perlahan dia mulai menjilati penis Aku , langsung Aku  teriak pelan, “Aakkhh…, aakkhh…”, sambil ikut membantu dia memaju-mundurkan penis Aku  di dalam mulutnya. “aakk…, akk…, nikmat sayyaangg…”. Setelah agak lama akhirnya Aku  suruh berdiri dan melepaskan CD-nya tapi muncul keraguan di wajahnya sedikit gombal akhirnya CD dan BH-nya dia lepaskan juga maka telanjang bulatlah dia depanku sambil berdiri. Aku pun tak mau ketinggalan Aku  langsung berdiri dan langsung melepas CD-ya. Aku  langsung menubruknya sambil menjilati wajahnya dan tangan Aku  meremas-remas kedua payudaranya yang putingnya sudah semakin tegang, diapun mendesis, “Aahh…, aahh…, aahh…, aahh”, sewaktu tangan kananku Aku  turunkan ke liang kemaluannya dan memainkan jari-jariku di sana.

Setelah agak lama baru Aku  sadar bahwa jari Aku  telah basah. Aku  pun menyuruhnya untuk membelakangiku dan Aku  siapkan penis Aku . Aku  genggam penis Aku  menuju liang senggamanya dari belakang. Aku  sodok pelan-pelan tapi tidak maumasuk-masuk Aku  sodok lagi terus hingga dia pun terdorong ke tembok tangannyapun berpangku pada tembok sambil mendengar dia mendesis, “Aahh…, ssaayaa..,. ssaayaangg…, kaammuu…”, Aku pun terus menyodok dari belakang. Mungkin karena kering penis Aku  nggak mau masuk-masuk juga Aku  angkat penis Aku  lalu Aku  ludahi tangan Aku  banyak-banyak dan Aku  oleskan pada kepala penisAku  dan batangnya dia cuma memperhatikan dengan mata sayu setelah itu. Aku  genggam penis Aku  menuju liang senggamanya kembali. Pelan-pelan Aku  cari dulu lubangnya begitu Aku  sentuh lubang kemaluannya dia pun langsung mendesis kembali, “Ahh…, aahh…”, Aku  tuntun penis Aku  menuju lubang senggamanya itu tapi Aku  rasakan baru masuk kepalanya saja diapun langsung menegang tapi Aku  sudah tidak peduli lagi. Dengan satu hentakan yang keras Aku  sodok kuat-kuat lalu Aku  rasa penis Aku  seperti menyobek sesuatu maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah menangis, “Ssaakkiitt…”. Aku  rasakan penis Aku  sepertinya dijepit oleh dia keras sekali hingga kejantanan Aku  terasa seperti lecet di dalam kewanitaannya. Aku  lalu bertahan dalam posisi Aku  dan mulai kembali menyiuminya sambil berkata “Tahann.. Aku ng… cuman sebentar kok…”

Aku  memegang kembali payudaranya dari belakang sambil Aku  remas-remas secara perlahan dan mulut Aku  menjilati belakangnya lalu lehernya telinganya dan semua yang bisa dijangkau oleh mulut Aku  agak lama. Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati ciuman Aku  dibadan dan remasan tangan Aku  di payudaranya, “Ahh…, aahh…, ahh…, kamu Aku ng sama lakukan?” dia berkata sambil melihat kepada Aku  dengan wajah yang penuh pengharapan. Aku  cuma menganggukkan kepala padahal Aku  lagi sedang menikmati penis Aku  di dalam liang kewanitaannya yang sangat nikmat sekali seakan-akan Aku  lagi berada di suatu tempat yang dinamakan surga. “Enak Aku ng?”, kataku. Dia cuma mengangguk pelan sambil tetap mengeluarkan suara-suara kenikmatan, “Aahh…, aahh…” lalu Aku  mulai bekerja, Aku  tarik pelan-pelan penis Aku  lalu Aku  majukan lagi tarik lagi majukan lagi dia pun makin keras mendesis, “Aahh…, ahh…, ahhkkhh…” akhirnya ketika Aku  rasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan lagi Aku  pun mengeluar-masukkan penis Aku  dengan cepat dia pun semakin melenguh menikmati semua yang Aku  perbuat pada dirinya sambil terus-meremas payudaranya yang besar itu. Dia teriak “Aku a mauu keeluuarr…”.
Aku pun berkata “aahhkkssaayyaanggkkuu…”, Aku  langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai-sampai Aku  rasakan menyentuh dasar dari liang senggamanya tapi Aku  benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara, “Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, truss” langsung dia bilang “Sayyaa kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…”, tiba-tiba dia mau jatuh tapi Aku  tahan dengan tangan Aku . Aku  pegangi pinggulnya dengan kedua tangan Aku  sambil Aku  kocok penis Aku  lebih cepat lagi, “Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…”, pegangan Aku  di pinggulnya Aku  lepaskan dan langsung saja dia terjatuh terkulai lemas.

Dari penis Aku  menyemprotlah air mani sebanyak-banyaknya, “Ccroott…, croott.., ccrroott…, akkhh…, akkhh…”, Aku  melihat air mani Aku  membasahi sebagian tubuhnya dan rambutnya, “Akhh…, thanks Aku ngkuu…”, sambil berjongkok Aku  cium pipinya sambil Aku  suruh jilat lagi penisku. Diapun menjilatinya sampai bersih. Setelah itu Aku  bilang pakai pakaian kamu dengan malas dia berdiri mengambil bajunya dan memakainya kembali.

Setelah kami berdua selesai Aku  mengecup bibirnya sambil berkata, “Aku  pulang dulu yah sampai besok Aku ng…!”. Dia cuma mengangguk tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkin nyesal tidak tahu ahh. Aku  lihat jam Aku  sudah menunjukkan jam 23.35, Aku  pulang dengan sejuta kenikmatan. Dan Pengalaman ini tidak akan pernah kulupakan sumur hidupku. END by GrahaKitaSex



Demikianlah Artikel Cerita Seks Nikmatnya Ngewe Memek Cut Tari Sange Berat

Sekian Kisah seks Cerita Seks Nikmatnya Ngewe Memek Cut Tari Sange Berat, mudah-mudahan bisa menghilangkan stres untuk sobat semua. baiklah, sekian postingan Cerita Sex kali ini.

Terimakasih sobat sudah membaca kisah Cerita Seks Nikmatnya Ngewe Memek Cut Tari Sange Berat dan artikel ini url permalinknya adalah https://grahakitasex.blogspot.com/2016/06/cerita-seks-nikmatnya-ngewe-memek-cut-tari-sange-berat.html Semoga artikel ini bisa menghibur. Cerita Seks ABG, Cerita Seks Abnormal, Cerita Seks Artis, Cerita Seks Bersambung, Cerita Seks Daun Muda, Cerita Seks Janda, Cerita seks Jilbab, Cerita Seks Karyawan, Cerita Seks Pelajar, Cerita Seks Pembantu, Cerita Seks Perawan, Cerita Seks Perkosaan, Cerita Seks Sedarah, Cerita Seks Selingkuh, Cerita Seks Sesama Jenis, Cerita Seks Tante Girang, Cerita Seks Spg, Cerita Seks Sekretaris, Cerita Seks Threesome, Cerita Seks Gigolo, Cerita Seks Guru, Cerita Seks Lesbi, Cerita Seks Mahasiswi, Cerita Seks Paruh Baya, Cerita Seks Pribadi, Cerita Seks PSK, Cerita Seks Sahabat, Cerita Seks Tukar Pasangan